
KPU Kota Solok Gelar FGD Penyiapan Rumusan Kebijakan Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilu Serentak 2024
Solok, kota-solok.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok adakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Rumusan Kebijakan Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilu Serentak 2024 di Solok Premiere Hotel, Minggu (25/6).
Acara dibuka oleh pelaksana harian Ketua KPU, Abdul Hanan dan dihadiri oleh tujuh belas partai politik yang mendaftarkan bakal calon DPRD, LKAAM, Bundo Kanduang, Bawaslu, Disdukcapil, Polresta Solok, Kodim 0309/Solok , PPK dan PPS.
Abdul Hanan, mengawali pelaksanaan FDG dengan harapan agar seluruh lembaga dapat berkolaborasi guna pelaksanaan pemilu yang solid dan hasil yang sukses, berintegritas, dan bertanggung jawab.
Edi Erawadi selaku ketua pelaksana acara mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk penyempurnaan terhadap ketentuan dan tata cara pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan umumsetelah berkaca dari pemilu pada 2019 lalu, "Oleh karenanya diberi kesempatan bagi pihak-pihak terkait untuk merumuskan permasalahan-permasalahan sebelumnya guna adanya perubahan dan perbaikan untuk lebih lancarnya pemilu 2024."
Selama pelaksanaan FGD, Ketua Bawaslu Kota Solok, Triati menegaskan bahwa Bawaslu membutuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam pengamanan pemilu, tidak hanya polri dan pihak-pihak tertentu saja.
Dia juga mengingatkan kesehatan KPPS, "Penting agar orang-orang yang dipilih adalah yang benar-benar sehat, dan adalah orang-orang yang cakap terhadap hal tersebut, sehingga tidak ada insiden-insiden perihal kesehatan atau proses perhitungan yang berlangsung hingga subuh seperti pemilu sebelumnya."
Pemateri acara satu, Reno Fernandes menyarankan dalam mengomunikasikan pemilu dan memberi pengetahuan tentang pemilu melalui media sosial paling trend saat ini, yaitu Tiktok, "Mari kita gunakan cara mereka, memberikan informasi dalam bacaan yang singkat dan jelas. Karena generasi milenial dan gen z tidak tertarik lagi untuk membaca rubrik yang penuh informasi, mereka lebih tertarik dengan informasi atau video singkat."
Sementara itu pemateri dua, Yose Rendra menuturkan bahwa TPS di kota Solok hanya 7% dari jumlah TPS di Kota Padang, dan akan mengherankan jika pemilu yang dilaksanakan tidak berjalan lancar, "Oleh karenanya diharapkan seluruh keperluan tim KPPS di TPS agar disokong sedemikian rupa. Mungkin mereka perlu diberi teh talua tiga kali sehari, dan dicukupi pengganti penghasilan mereka pada hari H. Sebegai penyemangat dan mudah-mudahan pelaksanaan perhitungan suara dapat berlangsung lebih cepat dan lancar," tutupnya.