
MAK SOKAN, LAMBUK !!!
Oleh : Asraf Danil H (Ketua KPU Kota Solok)
Sokan adalah jenis padi unggulan dan sangat berkualitas yang tumbuh di sawah Solok, Sokan merupakan beras berkualitas yang sangat terkenal khas Kota Solok. Lambuk adalah usaha petani dalam proses memisahkan biji padi dari rumpun batangnya dengan cara menghempaskan padi pada tempat yang dinamakan tongkang(alat perontok bulir padi tradisional). Dengan slogan tersebut, Pilkada Tahun 2020 di Kota Solok memakai maskot Mak Sokan yang artinya bagi masyarakat Kota Solok ingat sawah Solok, ingat padi Sokan, ingat beras Sokan dan ingat beras Solok. Sehingga Mak Sokan menggambarkan Pilkada yang berkualitas. Pemilihan yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
Pilkada Tahun 2020 di Kota Solok merupakan Pilkada yang unik karena baik penyelenggara dan masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota maupun pemilih secara personal relatif memiliki hubungan kekerabatan yang kental dan kekeluargaan yang dekat sekali dengan istilah adatnya kalau indak basauah diureknyo, nyo bapiuh dibatangnyo, kok indak nyo bajalin dipucuknyo.
KPU Kota Solok sebagai penyelenggara yang berkualitas tetap memegang teguh dengan baik dari sisi integritas, transparansi, akuntabilitas untuk meningkatkan kualitas penyelenggara sehingga dapat dipercaya oleh semua pihak. KPU Kota Solok juga harus membangun komunikasi yang baik dengan seluruh stakeholdersdan harus membangun persepsi yang sama dalam mendukung kualitas Pilkada Tahun 2020 di Kota Solok.
KPU Kota Solok juga mendorong dan melakukan komunikasi yang baik dengan partai politik sebagai pengusul pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Partai politik sebagai pilar demokrasi memiliki fungsi dan peran yang signifikan, baik secara internal maupun eksternal. Partai politik harus mampu menjadikan dirinya tempat atau wadah yang berkualitas, partai juga tempat training(pelatihan) kepemimpinan sesuai dengan targetnya sebagai pemimpin di eksekutif. Secara eksternal partai politik juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, menyerap dan mengakomodasikan aspirasi rakyat, melakukan pendewasaan politik, melalui kampanye calon yang diusulkannya menyampaikan visi, misi, program dan mewujudkan janji-janji politik ketika terpilih nantinya. Tidak dengan cara money politic (politik uang) atau berita hoax.
KPU Kota Solok juga menjalin komunikasi dengan Pemerintah melalui Dinas Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Solok serta Tim Gugus Tugas pencegahan Covid-19 Kota Solok. Pilkada Tahun 2020 ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, KPU Kota Solok terus berkoordinasi dengan gugus tugas Kota Solok dalam hal pencegahan Covid-19 dan bersama-sama mensosialisasikan penyelenggaraan pilkada dengan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir. Selanjutnya KPU Kota Solok juga menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pihak Kepolisian Resort Solok Kota, Kodim 0309 Solok dan Satpol PP Kota Solok untuk menciptakan Pilkada yang damai, aman dan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Pilkada 2020 pada masa pandemi memaksa KPU Kota Solok berupaya keras untuk mendongkrak jumlah pemilih salah satunya pemilih wanita dan ibu rumah tangga. Kearifan lokal lembaga bundo kanduang yang berada di tiap-tiap Kelurahan harus dimanfaatkan oleh KPU Kota Solok untuk mensosialisasikan dan menginformasikan bahwa penyelenggaraan Pemilihan Serentak Tahun 2020 dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 yang mewajibkan masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tersebut serta memberikan pendidikan politik kepada masyarakat supaya masyarakat tidak terpengaruh dengan money politik dan berita hoax sehingga masyarakat pemilih merupakan pemilih yang cerdas dan berkualitas.
KPU Kota Solok juga bekerjasama dengan lembaga kearifan lokal yang ada di Kota Solok yaitu Lembaga Adat. KPU Kota Solok sering mengikut sertakan dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan lembaga adat seperti kegiatan arisan panggung pidato adat, arisan seni silek (silat) dan batuang gilo(bambu gila) yang merupakan permainan anak nagari yang dikoordinir oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) serta komunitas arisan niniak mamak sahilia samudiak(ninik mamak sehilir semudik) yang membantu KPU Kota Solok dalam mensosialisasikan tahapan-tahapan Pilkada 2020. KPU Kota Solok juga melibatkan media massa baik cetak maupun elektronik yang ada di Kota Solok dalam mesosialisasikan tahapan-tahapan pemilihan melalui berita-berita dengan tetap memegang teguh prinsip independen dan integritas.
Hak untuk memilih dalam Pilkada 2020 berlaku juga bagi warga binaan pemasyarakatan, meski berstatus sebagai tahanan atau narapidana mereka tetap memiliki hak yang sama dalam politik oleh karena itu KPU Kota Solok juga menjaga komunikasi dengan kepala Lapas Kota Solok dengan tetap menjaga hak pilih dan hak politik bagi para tahanan atau narapidana.
Tingkat apatisme (ketidakpedulian) kaum muda terhadap Pilkada perlu diwaspadai. Padahal jumlah mereka cukup terbilang banyak karena itu keterlibatan pemuda yang digolongkan sebagai pemilih pemula cukup menentukan kesuksesan Pilkada di Kota Solok. Kekhawatiran anak muda dibilang apatis terhadap politik sebenarnya tidak juga. Mereka juga peduli tentang Pilkada 2020 dan ingin cari tahu informasi seputar pilkada. KPU Kota Solok menggandeng anak muda yang tergabung dalam komunitas warganet serta membentuk komunitas anak muda relawan demokrasi dengan mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran politik kaum muda yang termasuk kategori pemilih pemula. Pentingnya buat kaum muda untuk ikut memilih,tapi bukan hanya sekedar untuk ikut memilih mereka juga harus menjadi pemilih yang cerdas. Supaya Pilkada lebih mudah dipahami oleh pemilih pemula dan mudah diingat oleh anak muda, KPU Kota Solok memberikan bimbingan teknis kepada anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas warganet agar tidak terpengaruh dan ikut serta menyebarkan berita-berita Pilkada yang bersifat hoax serta mensosialisasikan Pilkada melalui jaringan media sosial relawan demokrasi.
KPU Kota Solok juga menggunakan pendekatan komunitas baik olahraga, sepeda, bulu tangkis dan sarana anak muda di lapangan Kodim 0309 Solok serta komunitas coffee shoptempat nongkrong anak muda dengan memberikan pengertian bahwa jumlah pemilih pemula sangat besar dan mereka sangat menentukan hasil Pilkada yang akan dilaksanakan di Kota Solok. KPU Kota Solok juga menjelaskan bagaimana menjadi pemilih yang cerdas dengan benar-benar mengenal siapa saja pasangan calonWali Kota dan Wakil Wali Kota Solok, pasangan calon yang mereka pilih ini tugasnya apa saja setelah terpilih. Jadi setelah diberikan pengertian pendidikan politik demikian mereka kaum muda biasanya lebih tertarik, tidak sekedar bicara politik yang selalu bersifat serius, lebih kepada bagaimana caranya politik itu lebih mudah diakses oleh anak muda sehingga mereka melek politik dan tidak apatis apalagi menjadi golput.
Salam Mak Sokan, Lambuk! (Humas KPU Kota Solok)